Minggu, 26 Oktober 2008

Just another borring word

Hari ini hari dimana aku menginginkan sebuah jawaban atas doa-doa dan harapan-harpanku selama ini aku panjatkan, dan ternyata Alhamdulillah semua itu belum nampak terkabul sampai saat ini. Kenapa Tuhan, kenapa aku seperti ini, aku menjadi hambamu yang sulit sekali mensyukuri atas semua yang telah kau berikan kepadaku, kenapa aku menjadi hamba yang mudah sekali mengerti sebuah teori mengenai rasa syukur tetapi sulit sekali menerapkan teori tersebut, mengapa hamba menjadi seorang hamba yang lemah, takut untuk melakukan sesuatu, berpikir terlalu jauh tentang sesuatu, berpikir negative tentang sesuatu. Mendengar kata orang mengenai pandngan diri kita yang selalu negative akan selalu membuat kita negative, dan memandang diri kita positif akan membuat diri kita menjadi positif agaknya juga sebuah teori yang mudah dipahami dan masih sulit untuk diterapkan, kadang kita justru beranggapan pandangan negative itu lebih cepat reaksinya kita lihat daripada pandangan positif, apakah ini berarti kita selama ini selalu berpandangan negative terhadap diri kita, sehingga membuat kita sampai-sampai kesulitan untuk membedakan hal positif dan negative?, jika memang seperti ini, haruskah kita mengubah pola pikir kita yang sudah bertahun-tahun kita anut menjadi sebuah pola pikir baru, bukankah merubah sesuatu yang sudah lama kita jalani itu juga membutuhkan waktu yang lama pula? Tidak dengan sekali mengikuti seminar pengembangan diri, mendatangi seorang psikolog, meminta saran kepada orang lain dan tiba-tiba setelah itu kita dapat merubah pola pikir kita yang sebelumnya negative menjadi positif dalam sekejap? Memang semua hal itu membutuhkan proses yang tidak sebentar, proses dimana kita akan mengalami sebuah situasi dimana kita akan kesulitan membedakan hitam dan putih dimana saat itu kita akan berada pada warna abu-abu ang saat ini kebanyakan orang mengalami hal itu. Proses dimana kesabaran dan kecerdasn kita diuji untuk menerima sebuah hasil. Sebuah proses dimana teorinya mungkin sederhana dan masih sulit penerapannya. Tidak mudah mengubah perasaan negative menjadi postif, tidak semudah meneriakkan keraas-keras slogan positif thinking, tidak mudah untuk membuat perasaan sedih menjadi semangat, tidak semudah meneriakkan dalam hati semangat-semangat, walau hal itu bekerja, tetapi efek dari melakukan hal itu hanya beberpa saat saja. Dari semua perubahan yang kita inginkan kita harus bekerja keras keras sekali untuk melihat perubahan itu, sekalipun kita sudah diciptakan oleh Tuhan sebagai manusia yang paling sempurna yang notabene bisa dengan mudah untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, sekali lagi kita tetap perlu bekerja keras dengan diikuti rasa sabar, ikhlas.

0 komentar: